5 Tips Menghindari Overthinking yang Memicu Kecemasan

5 Tips Menghindari Overthinking yang Memicu Kecemasan

poltekkesmanado.com – Kadang kepala kita rasanya kayak jalan tol yang rame banget. Pikiran lalu-lalang, muter terus, sampai-sampai hal kecil bisa bikin panik sendiri. Apalagi kalau udah masuk ke mode overthinking, biasanya kita malah mikirin skenario terburuk yang belum tentu kejadian. Padahal, makin dipikirin malah makin stres dan cemas.

Aku sendiri pernah kebawa overthinking sampe nggak bisa tidur semalaman. Waktu itu mikirin satu masalah kecil, tapi di kepala jadi drama panjang. Akhirnya aku sadar, overthinking itu bukan hal sepele. Makanya, di artikel ini aku mau share beberapa tips yang lumayan ampuh buat bantu kamu menghindari overthinking dan menjaga pikiran tetap waras.

1. Stop Langsung, Jangan Diladenin

Begitu kamu sadar lagi mulai mikir berlebihan, coba langsung bilang ke diri sendiri: “Stop, ini nggak membantu.” Karena biasanya, overthinking itu kayak benang kusut, makin ditarik makin ruwet. Kita malah muter di pikiran sendiri tanpa ujung.

Coba alihkan perhatian ke hal lain yang lebih nyata. Bisa jalan sebentar, cuci muka, atau nyalain lagu favorit. Dengan memutus rantai pikiran itu lebih awal, kamu bisa selamat dari masuk ke lubang kecemasan yang dalam.

2. Tulis Semua Pikiranmu

Kalau pikiranmu penuh dan susah dikendalikan, ambil buku atau buka notes di HP, terus tulis semua yang lagi ada di kepala. Nggak perlu rapi, nggak usah mikir bagus atau jelek. Pokoknya keluarkan aja semua unek-unekmu.

Menulis itu seperti “buang sampah” dari kepala. Setelah ditulis, biasanya kamu akan merasa lebih ringan dan bisa melihat mana pikiran yang masuk akal dan mana yang cuma hasil overthinking. Ini salah satu cara favoritku dan sering banget berhasil bikin pikiran jadi lebih jernih.

3. Fokus ke Hal yang Bisa Dikendalikan

Salah satu sumber overthinking terbesar adalah terlalu mikirin hal-hal yang di luar kendali kita. Misalnya, “Nanti kalau dia nggak suka jawabanku gimana?”, atau “Gimana kalau besok gagal presentasi?” Padahal, semua itu belum tentu kejadian dan bukan 100% dalam kendali kita.

Coba tanya ke diri sendiri: “Apa ini bisa aku kendalikan?” Kalau jawabannya tidak, berarti kamu harus belajar melepaskan. Fokus aja ke apa yang bisa kamu lakukan sekarang. Karena yang penting bukan hasil akhirnya, tapi usaha yang kamu lakukan dengan sadar dan tenang.

4. Bikin Waktu Khusus untuk Mikir

Ini mungkin terdengar aneh, tapi efektif banget. Daripada mikir sepanjang hari tanpa henti, coba bikin waktu khusus buat mikir. Misalnya, kasih waktu 15 menit di sore hari untuk mikirin semua hal yang bikin kamu khawatir.

Di luar waktu itu, kalau pikiran mulai ganggu lagi, kamu bisa bilang ke diri sendiri, “Nanti aja, sekarang bukan waktunya.” Dengan cara ini, pikiran kamu jadi lebih terorganisir dan nggak nyelonong masuk kapan aja seenaknya. Kamu jadi punya kendali atas kapan mau berpikir serius, dan kapan waktunya tenang.

5. Jangan Lupa Napas dan Santaiin Badan

Overthinking sering datang bareng dengan tegangnya tubuh. Bahu naik, leher kaku, napas jadi pendek-pendek. Jadi, cara paling gampang buat mengatasinya adalah mulai dari tubuh dulu. Coba tarik napas dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan.

Sambil itu, santaiin bahu dan rahang kamu. Rasakan tubuhmu jadi lebih rileks, dan biasanya pikiran juga ikut reda. Kadang kita nggak sadar betapa tubuh bisa bantu menenangkan pikiran kalau dikasih perhatian sedikit aja.

Penutup: Pelan-Pelan Aja, Semua Butuh Proses

Overthinking itu memang nggak bisa dihapus begitu aja. Tapi dengan belajar mengenali dan mengelola pikiran, kamu bisa hidup lebih tenang tanpa harus dikendalikan oleh kecemasan terus-menerus. Di poltekkesmanado.com aku pengen ngajak kamu buat kasih waktu dan ruang buat diri sendiri. Nggak apa-apa kalau kadang masih kejebak overthinking, yang penting kamu sadar dan mau belajar keluar dari lingkarannya.

Kamu bisa mulai dengan satu atau dua tips di atas dulu, sesuai yang paling nyaman. Nggak usah buru-buru jadi “zen” atau tenang total. Yang penting, ada usaha kecil tiap hari untuk lebih hadir di saat ini. Karena pada akhirnya, hidup itu bukan buat dipikirin terus, tapi buat dijalanin satu langkah demi satu langkah.